Mendagri Paparkan Bahaya Ancaman Dalam Negeri Lebih Besar

Pendidikan257 views

Menteri Dalam Negeri ( Mendagri ) Tjahyo Kumolo gojlok ratusan Mahasiswa dan elemen Universitas Pertahanan, di Auditorium Unhan. Kawasan IPSC Sentul. Kabupaten Bogor, setelah sehari sebelumnya para Mahasiswa dan keluarga besar Unhan mendapatkan kuliah umum dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di tempat yang sama

Dalam orasi ilmiahnya, Mendagri menyadari masih lemahnya pondasi berbangsa dan bernegara yang baik dan benar, hal itu diungkapkanya berdasarkan banyak hal, salah satunya masih tingginya gesekan antar warga hingga isu isu sosial berbau politis sengaja di hembuskan pihak yang tak bertanggung jawab.

Mendagri. Tjahyadi Kumolo ( tengah ) didampingi Rektor Unhan Letjen TNI. Dr. I Wayan Midhio, M.Phil, ( kiri ) saat dimintai keterangan pers oleh awak Media. foto : hendi novian

“Kita melihat masih banyak golongan tertentu yang ingin merusak keberagaman dalam bingkai kebinekaan. Banyak juga yang memainkan isu SARA untuk kepentingan segelintir orang atau kelompok “Kata Mendagri ditengah orasi ilmiahnya dihadapan ratusan Mahasiswa Unhan (26/10).

Berdasarkan hal tersebut Mendagri yang didampingi Rektor Unhan. Letjen TNI. Dr. I Wayan Midhio, M.Phil, penuhi ancaman terbesar tidak datang dari luar peluncur dari dalam negeri sendiri, Mendagri pun sempat menyinggung keterbatasan proteksi yang dimiliki indonesia yang kini terus dibenahi.

Sementara itu, Letjen TNI Dr I Wayan Midhio, M.Phil, memberikan apresiasi yang setinggi tingginya kepada Mendagri karena masih sempat berbagi waktu dan pengalaman di Universitas yang di pimpinnya. “Setelah kemarin Ibu Menlu Retno Marsudi. Hari ini Unhan kedatangan bapak Mendagri, pak Tjahyo Kumolo. Saya sangat berterima kasih kepada pak menteri yang menyempatkan diri memberikan kuliah umum selama tiga jam tadi “. Ujar Rektor Unhan

Sekedar informasi, Universitas Pertahanan ( unhan ), merupakan Perguruan Tinggi Negeri yang menyelenggarakan pendidikan Akademik dan Vokasi serta pendidikan profesi dibidang Pertahanan dan Bela Negara setaraf Magister atau S-2, dengan tujuan untuk pengembangan dan pengembangan yang berorientasi pada Tri Dharma perguruan tinggi, untuk mencapai standar pendidikan nasional dan universitas berstandar kelas dunia.

Universitas Pertahanan didirikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, yaitu Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2011 dan ditetapkan melalui Surat Mendiknas Nomor 29 / MPN / OT / 2009 tanggal 6 Maret 2009, diresmikan oleh Presiden ke – 6. Susilo Bambang Yudhoyono tanggal 11 Maret 2009 di Istana Negara.

(hendi)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *