PURWAKARTA – Rencana Anggota TNI Kodim 0619/Purwakarta melaksanakan TMMD ke 100 di Kecamatan Kiarapedes dan Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta diharap dapat menyentuh petani.
Salahsatu anggota Kelompok Tani (Poktan) di Desa Wanawali Kecamatan Cibatu, Jaya mengatakan permasalahan yang dihadapi petani Wanawali adalah saluran irigasi yang tidak memadai.
“Perubahan pola tanam telah dilakukan petani sejak beberapa waktu lalu, namun hasilnya tidak memuaskan. Hal itu disebabkan karena kurangnya air untuk kebutuhan petani. Ini persoalan serius yang kami hadapi di Desa Wanawali,” kata Jaya kepada IniOnline.id, kemarin.
Lanjut dia, tedapat dua lokasi sentral pertanian yang kini banyak ditanami sayuran, seperti cabai, kacang dan ketimun, yakni di Kampung Pasir Oa dan Kampung Cikadu. “Kalau kampung Cikadu, pengairan masih terbantu Sungai Cilamaya. Tapi di Kampung Pasir Oa hanya mengandalkan pengairan yang terbatas dari sisa sumber air yang ada,” lanjutnya.
Persoalan yang dialami Desa Wanawali itu sudah terjadi bertahun-tahun. Berbagai upaya telah dilakukan seperti pembuatan sumur pantek, namun gagal karena air tidak keluar.
Untuk itu ia berharap, salahsatu sasaran program TMMD ke 100 yang rencananya akan digelar tahun ini, bisa menjadi solusi atas persoalan yang dihadapi masyarakat. Solusi dimaksud adalah kegiatan TMMD tidak hanya membangun infrastruktur jalan, tapi juga mencari cara agar areal sawah yang ada dapat teraliri air.
“Dengan solusi itu, maka secara langsung mendorong produksi pertanian Desa Wanawali sehingga perekonomian warga akan meningkat. Karena hanya pertanianlah yang menjadi andalan kegiatan ekonomi kami,” tandasnya.
Berdasarkan data Pemerintah Desa Wanawali, sawah tadah hujan di desa itu kurang lebih 400 hektare. Ketika hujan turun secara normal, areal persawahan bisa dua kali panen dalam setahun dengan produksi antara 3,5 – 4 ton/hektare. (DH/Soeft).
