Lapor Pak Mentri, Dibelakang Balai Desa Jonggol Kabupaten Bogor Ada RLTH Belum Disentuh

Bogor – inionline.id – Sungguh sangat memprihatinkan Kehidupan Keluarga Ajang Hendrawan (45) dan Istrinya Wiwi Yusdianti (35) bersama 3 anaknya, warga Kampung Jeprah RT 01/02 Desa Jonggol Kecamatan Jonggol Kabupaten bogor yang hidup sehari- hari sebagai pemulung ini.

Meski kediamanya berada dekat Kantor pemerintahan Baik Desa Jonggol maupun Kecamatan Jonggol, mereka belum merasakan program bantuan pemerintah untuk warga miskin terus mengalir termasuk Bantuan pembangunan Rumah Tidak Layak Huni ( RTLH) namun bantuan apapun belum pernah di terima keluarga miskin yang tinggal di Gubug reot berukuran 4×4 meter, dengan dingding bilik bambu dan dan.lantai masih tanah ini, yang memiliki penghasilan sehari harinya ganya cukup untuk makan sebagai pemulung.

” Kami sekeluarga mengisi gubug reot ini sejak 5 tahun lalu, klau malam kedinginan, hujan kebocoran, tidur berdesak desakan di ranjang kayu yang sempit, karena rumah kami hanya satu kamar, untuk masak dan lain lain di sini” Kata Wiwi

Ia pasrah menjalani kehidupan sehari – hari seperti ini, karena penghasilan suami yang dibantunya dari hasil memulung hanya cukup untuk makan dan jajan anaknya sekolah.

” penghasilan suami saya dari memulung di bantu saya dan anak- anak paling besar 5 puluh ribu sedangkan anak saya 3 dan yang dua sekolah, jadi boro boro buat betulin rumah, penghasilan sehari cukup untuk sehari”jelasnya

Terkit adanya program Bantua RTLH iapun tau dan sering di surpai dan di foto tapi bantuanya belum pernah ia terima

” beberapa kali ada survei dan pemotoan tapi sampai rumah saya seperti ini sudah mau roboh, bantuanya belum juga datang, ya kami juga ingin merasakan hidup layak tapi mau gimana lagi hanya bisa pasrah” pungkasnya

Sementara itu Ajang Hendrawan (45) kepala keluarga, ia mengatakan pada bogoronline.com meski keberadaanya dekat dari kantor adesa dan kecamatan, namun belum pernah merasakanbantuan dari pemerinrah apalagi pembangunan RTLH.

” Saya juga ga ngerti,kenapa keluarga kami tidak pernah mendapat bantuan, apa karena kami non muslim, padahal kami tahu banyak bantuan untuk warga miskin di turunkan pemerintah untuk warganya tapi kami belum merasakannya, padahal kami.warga pribumi, tinggal di tanahbsendiri juga memiliki identitas baik KTP maupun KK, tapi ya seperti ini pak” katanya.
Sumber bogoronline.com